MAKASSAR, TALINEWS.COM — Pemerintah Kota Makassar memasuki fase baru transformasi digital setelah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengungkap bahwa hanya dua dari puluhan organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah menerapkan digitalisasi secara penuh. Kondisi ini dinilai menghambat tata kelola pemerintahan yang efisien dan akuntabel, sehingga Pemkot mengambil langkah tegas dengan membentuk Tim Percepatan Digitalisasi di seluruh OPD.
Dalam High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Anggaran 2025 di Hotel Novotel Grand Shayla Makassar, Appi menegaskan bahwa digitalisasi tidak boleh dipahami sebatas penggunaan aplikasi. Ia menekankan bahwa transformasi digital merupakan upaya menyeluruh untuk memangkas proses lambat, menghilangkan praktik manual yang rawan kesalahan, serta meningkatkan transparansi keuangan. “Kalau tidak dipaksa, digitalisasi tidak akan pernah berjalan maksimal,” tegasnya.
Wali Kota juga menyoroti rendahnya kesiapan sebagian ASN terhadap teknologi digital, termasuk minimnya penggunaan mobile banking. Menurutnya, pola pikir aparatur harus berubah agar sistem digital dapat berjalan optimal. Appi meminta seluruh camat dan kepala SKPD yang hadir untuk serius mengikuti materi yang disampaikan para ahli, karena digitalisasi akan menjadi fondasi penting bagi peningkatan pendapatan daerah maupun efisiensi belanja pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Andi Asminullah, yang menjadi salah satu OPD paling progresif dalam penerapan digitalisasi. Kehadiran Asminullah menegaskan komitmen Bapenda dalam mempercepat transformasi sistem pajak daerah sekaligus mendukung langkah strategis Pemkot dalam memperkuat layanan digital.
Dalam kesempatan itu, Asminullah memaparkan bahwa Bapenda telah menjalankan digitalisasi pembayaran pajak melalui aplikasi Pakinta, yang menunjukkan peningkatan signifikan hingga sekitar 400 persen dalam setahun terakhir. Ia mengungkapkan bahwa Bapenda tengah mempersiapkan aplikasi terpadu yang akan menghubungkan Pakinta dengan Lontara+ sehingga masyarakat dapat melakukan berbagai jenis pembayaran pajak dalam satu ekosistem digital yang lebih sederhana dan terintegrasi.
Asminullah menegaskan bahwa Bapenda akan terus memperluas digitalisasi untuk seluruh jenis pajak daerah, termasuk memperkuat integrasi dengan perbankan dan tim IT Pemkot. Ia berharap seluruh sistem dapat tersambung dan beroperasi penuh tahun depan sehingga pelayanan semakin cepat, akurat, dan mampu mendorong peningkatan PAD. “Semua aplikasi akan kita satukan, semua fitur kita buka, dan semuanya akan terkoneksi,” ujarnya.
Jika perlu versi lebih formal, lebih jurnalistik, atau untuk rilis resmi Pemkot, tinggal saya sesuaikan.










