Makassar, Talinews.com – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk mewujudkan kota yang aman dan bebas dari peredaran serta penyalahgunaan narkotika. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Press Conference Pengungkapan Kasus Tindak Pidana Narkotika dan Pemusnahan Barang Bukti Narkotika yang digelar di Polrestabes Makassar, Senin (10/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Sulawesi Selatan Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel Brigjen Pol. Budi Sajidin, Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Panca Sakti, dan Ketua DPRD Kota Makassar Supratman. Dalam kegiatan ini, aparat kepolisian berhasil mengungkap jaringan besar peredaran narkoba di wilayah Makassar, serta memusnahkan 20 kilogram barang bukti narkotika hasil operasi gabungan.
“Atas nama Pemerintah Kota Makassar, saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras Kepolisian dan BNN dalam memerangi narkoba. Kami akan terus bersama-sama dengan seluruh pihak agar penyalahgunaan, peredaran, dan pemakai narkoba tidak bisa hidup nyaman di Kota Makassar,” tegas Munafri. Barang bukti yang dimusnahkan terdiri atas 13 kilogram sabu, 1 kilogram cairan sintetik, serta 33.936 butir obat berbahan THD seberat 6 kilogram. Pemusnahan dilakukan menggunakan mobil incinerator milik BNNP Sulsel melalui sistem wet scrubber agar aman dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Munafri menambahkan, Pemkot Makassar berkomitmen mendukung langkah aparat penegak hukum dengan melakukan pemberdayaan di wilayah-wilayah yang selama ini dicap sebagai “kampung narkoba”. Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan hadir secara langsung dengan berbagai program pembinaan dan ekonomi produktif agar kawasan tersebut dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang positif dan berdaya. “Kami akan turun langsung dengan beberapa model pemberdayaan agar wilayah-wilayah yang dikenal rawan bisa menjadi kawasan yang produktif,” ujarnya.
Selain memuji pengungkapan kasus narkotika, Munafri juga mengapresiasi keberhasilan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus penculikan anak di bawah umur bernama Balqis yang sempat menghebohkan publik. Ia menilai kasus tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman perdagangan anak dan kejahatan kemanusiaan. “Ini bukan hanya tugas pemerintah atau polisi, tapi tanggung jawab kita semua. Pengawasan di bandara juga harus lebih ketat, terutama terhadap anak-anak yang bepergian tanpa pendamping orang tua,” imbaunya.
Wali Kota Makassar menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen untuk terus bersinergi dengan aparat keamanan, BNN, dan masyarakat dalam menjaga ketertiban serta keamanan kota. “Kami ingin seluruh program pembangunan di Kota Makassar berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Untuk itu, situasi kamtibmas harus tetap kondusif dan terjaga,” tandasnya. Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa pemusnahan barang bukti ini merupakan tindak lanjut dari enam laporan polisi hasil operasi gabungan, dan menjadi bentuk transparansi publik dalam penegakan hukum di Kota Makassar.










