MAKASSAR, Talinews.com– Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti malam jamuan budaya (Cultural Dinner) The 46th Asian Conference on Remote Sensing (ACRS) 2025 yang digelar di atas Kapal Pinisi, Selasa (28/10/2025). Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir langsung menjamu para delegasi internasional dari berbagai negara, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Dr. Muhammad Roem.
Acara yang berlangsung di perairan Pantai Losari ini menghadirkan pengalaman istimewa bagi para tamu, yang menikmati semilir angin Mamiri di tengah laut sambil mencicipi kuliner khas Makassar seperti pisang epe dan hidangan tradisional lainnya. Nuansa budaya maritim dan kehangatan tuan rumah menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta konferensi internasional tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi kepada seluruh delegasi yang telah hadir di Kota Makassar. “Selamat datang di Makassar. Selamat menikmati malam di atas Kapal Pinisi, nikmati angin Mamiri, dan kuliner khas Makassar. Semoga malam ini berkesan dan pelayaran kita menyenangkan,” ujarnya disambut tepuk tangan para tamu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Munafri menegaskan bahwa ACRS 2025 bukan sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga menjadi momentum mempererat kolaborasi dan memperkenalkan Makassar sebagai kota maritim modern yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan keramahan lokal. “Malam ini bukan hanya jamuan makan malam, tetapi juga perayaan budaya, persahabatan, dan kolaborasi lintas bangsa,” tambahnya.
ACRS 2025 menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan para pakar penginderaan jauh, akademisi, dan peneliti dari berbagai negara di Asia dan dunia. Turut hadir sejumlah tokoh penting seperti Prof. Kohei Cho, Sekjen Asian Association on Remote Sensing (AARS); Prof. Dr.-Ing. Christian Heipke dari International Society for Photogrammetry and Remote Sensing (ISPRS); serta Prof. Dr. Agustin, perwakilan Indian Society of Remote Sensing (ISRS).
Malam jamuan budaya tersebut tidak hanya menjadi sarana diplomasi budaya, tetapi juga memperkuat citra Makassar sebagai kota yang terbuka terhadap kolaborasi internasional. Dengan keindahan lautnya, keramahan masyarakatnya, dan kekayaan kulinernya, Makassar menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang layak dan membanggakan di mata dunia.










