Makassar, Talinews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar mengingatkan para pemilik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), selaku penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), untuk lebih berhati-hati dan menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan dari program serupa di berbagai daerah.
Sekretaris Komisi D DPRD Makassar, dr Fahrizal Arrahman Husain, menegaskan pentingnya pengawasan ketat agar kejadian serupa tidak terulang di Kota Makassar. Menurutnya, kesehatan penerima manfaat program MBG harus menjadi prioritas utama. “Beberapa anggota dewan sudah mulai mewarning para pengelola MBG ini agar kejadian keracunan bisa diminimalisir, kalau perlu zero accident,” ujarnya kepada Pedomanrakyat.com, Jumat (3/10/2025).
Fahrizal yang akrab disapa dr Ical juga menambahkan bahwa DPRD Makassar tidak akan tinggal diam apabila peringatan yang diberikan diabaikan. Legislator Fraksi PKB ini menegaskan, pihaknya akan bertindak tegas jika kualitas makanan yang disediakan masih menimbulkan masalah di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau memang setelah ada penyampaian dari teman-teman Dewan dan tetap ada kejadian keracunan, barulah kami akan turun langsung untuk melakukan pengawasan di lapangan,” tegasnya. Dengan begitu, DPRD berharap para penyedia lebih disiplin dalam memastikan kebersihan, standar gizi, serta proses distribusi makanan.
Data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak program MBG diluncurkan pada Januari hingga September 2025, terdapat 6.517 orang di Indonesia yang mengalami keracunan makanan dari layanan tersebut. Angka ini menjadi alarm penting bagi pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan.
DPRD Makassar menilai, program Makan Bergizi Gratis tetap sangat dibutuhkan masyarakat. Namun, tanpa kontrol yang baik, tujuan mulia meningkatkan gizi masyarakat bisa berbalik menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, sinergi antara penyedia makanan, pemerintah, dan DPRD menjadi kunci agar program ini benar-benar memberi manfaat tanpa risiko yang membahayakan.










